Peneliti telah membuat terobosan baru dengan menemukan bahwa tubuh
ternyata bisa menghancurkan sel kanker tanpa bantuan obat. Mereka
menemukan sebuah molekul yang bisa mengaktifkan protein penyerang kanker
dalam tubuh.
Protein TIC10 digunakan untuk mengaktifkan gen TRAIL yang bisa menekan pertumbuhan tumor dengan bantuan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh bertugas mencari sel kanker yang ada dalam tubuh.
TRAIL sendiri sebenarnya telah digunakan dalam kinerja sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak akan beracun untuk tubuh seperti kemoterapi ataupun radioterapi.
Selain itu, TIC10 yang berukuran kecil akan lebih efektif dalam proses penemuan sel kanker karena bisa melewati halangan pada otak yang memisahkan sistem sirkulasi dan otak. Penghalang ini biasanya mencegah obat kanker untuk masuk ke otak sehingga membuat pengobatan kanker otak menjadi terhambat.
"Kami sama sekali tak menyangka bahwa molekul ini bisa mengobati kanker otak, ini kejutan," ungkap ketua peneliti Wafil El-Deiry dari Pennsylvania State University, seperti dilansir oleh Daily Mail (08/02).
Meski penelitian ini baru berhasil diujikan pada tikus laboratorium, namun El Deiry percaya diri pendekatan ini bisa berhasil untuk manusia.
Saat ini peneliti berusaha mengembangkan cara ini agar bisa digunakan pada manusia dalam bentuk terapi kanker yang efektif dan selektif. Jika berhasil, di masa depan bisa jadi pasien kanker tak memerlukan obat untuk menyembuhkan mereka.
Sumber: merdeka.com
Protein TIC10 digunakan untuk mengaktifkan gen TRAIL yang bisa menekan pertumbuhan tumor dengan bantuan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh bertugas mencari sel kanker yang ada dalam tubuh.
TRAIL sendiri sebenarnya telah digunakan dalam kinerja sistem kekebalan tubuh, sehingga tidak akan beracun untuk tubuh seperti kemoterapi ataupun radioterapi.
Selain itu, TIC10 yang berukuran kecil akan lebih efektif dalam proses penemuan sel kanker karena bisa melewati halangan pada otak yang memisahkan sistem sirkulasi dan otak. Penghalang ini biasanya mencegah obat kanker untuk masuk ke otak sehingga membuat pengobatan kanker otak menjadi terhambat.
"Kami sama sekali tak menyangka bahwa molekul ini bisa mengobati kanker otak, ini kejutan," ungkap ketua peneliti Wafil El-Deiry dari Pennsylvania State University, seperti dilansir oleh Daily Mail (08/02).
Meski penelitian ini baru berhasil diujikan pada tikus laboratorium, namun El Deiry percaya diri pendekatan ini bisa berhasil untuk manusia.
Saat ini peneliti berusaha mengembangkan cara ini agar bisa digunakan pada manusia dalam bentuk terapi kanker yang efektif dan selektif. Jika berhasil, di masa depan bisa jadi pasien kanker tak memerlukan obat untuk menyembuhkan mereka.
Sumber: merdeka.com
Posting Komentar