Penyakit kelamin
atau disebut juga dengan PMS ( Penyakit Menular Seksual) adalah suatu jenis
penyakit yang disebabkan oleh kuman atau virus yang bisa ditularkan melalui
hubungan seks dan biasanya menyerang daerah kelamin. Jenisnya bermacam-macam,
dari gonorhea, sifilis (Syphilis), herpes, sampai yang paling berat seperti
HIV/AIDS.
Penularan peyakit
kelamin ini sangat cepat dan bisa tidak disadari oleh penderita.
Penyakit kelamin mudah menyerang pada golongan orang yang mempunyai perilaku seks bebas, baik pada pria maupun wanita. Misalnya penjaja seks (PSK), wanita atau laki-laki yang sering bergonti-ganti teman kencan, laki-laki hidung belang dan sebagainya.
Penyakit kelamin mudah menyerang pada golongan orang yang mempunyai perilaku seks bebas, baik pada pria maupun wanita. Misalnya penjaja seks (PSK), wanita atau laki-laki yang sering bergonti-ganti teman kencan, laki-laki hidung belang dan sebagainya.
Banyak orang yang
belum tahu ancaman penyakit ini apalagi ditambah kurang sadarnya menjaga
kebersihan kelamin, prilaku seks bebas dan juga masalah prostitusi mempercepat
perkembangan penyakit kelamin yang bisa mengancam kesehatan, bukan hanya
penderita tapi juga kesehatan keluarga dan masyarakat lainnya. Ancamannya cukup
serius seperti kemandulan, sumbatan kemaluan, impotensi, keguguran, bayi lahir
cacat, hamil diluar kandungan, kanker mulut rahim (cerviks) bahkan kematian.
Berikut ini
jenis-jenis penyakit kelamin yang harus anda waspadai :
A. Gonorrhea & Chlamydia
1.
Disebabkan oleh
bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan
intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini.
2.
Pada pria, penyakit
ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat
terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama
sekali.
3.
Gejala-gejala
gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali,
tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan
kemandulan.
4.
Penyakit ini dapat
disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini.
B. Herpes
1.
Disebabkan oleh
virus, dapat diobati tetapi tidak dapat disembuhkan.
2.
Gejala timbul antara
3 sampai 10 hari setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit ini.
3.
Gejala awal muncul
seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil dan berair.
4.
Dalam 5 sampai 10
hari gejala hilang.
5.
Virus menetap dalam
tubuh dan dapat timbul lagi sesuatu saat, dan kadang-kadang sering.
6.
Wanita kerap kali
tidak sadar bahwa ia menderita herpes karena lecet terjadi di dalam vagina.
C. Infeksi Jamur
1.
Disebabkan oleh
jamur.
2.
Menyebabkan
kegatalan berwarna merah di bawah kulit pria yang tidak disunat.
3.
Pada wanita akan ke
luar cairan putih kental yang menyebabkan rasa gatal.
4.
Dapat disembuhkan
dengan krim anti jamur.
D. Syphilis
1.
Disebabkan oleh
bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu sampai 3 bulan setelah berhubungan intim
dengan penderita penyakit ini.
2.
Luka terlihat
seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih tinggi. Pada umumnya tidak
terasa sakit.
3.
Luka akan hilang
setelah beberapa minggu, tetapi virus akan menetap pada tubuh dan penyakit
dapat muncul berupa lecet-lecet pada seluruh tubuh. Lecet-lecet ini akan hilang
juga, dan virus akan menyerang bagiantubuh lain.
4.
Syphilis dapat
disembuhkan pada tiap tahapan dengan penicillin.
5.
Pada wanita lesi
dapat tersembunyi pada vagina.
E. Vaginitis
1.
Infeksi pada vagina
yang biasanya menyebabkan keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan
menimbulkan ketidak nyamanan.
2.
Disebabkan oleh
berbagai jenis bakteri (bakteri gonorrhea, chlamydia) atau jamur.
3.
Juga dapat
disebabkan oleh berbagai bakteri tidak berbahaya yang memang menetap pada
vagina.
4.
Dapat diselidiki
dengan meneliti cairan vagina tersebut dengan mikroskop.
5.
Pada umumnya dapat
disembuhkan dengan obat yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
F. Bisul Pada Alat Kelamin atau HPV
1.
Disebabkan oleh
virus (Virus Human Papilloma atau HPV)
2.
Muncul berupa satu
atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut.
3.
Pada umumnya tidak
dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria
karena terlalu kecil. Dapat diuji dengan lapisan cuka.
4.
Dapat berakibat
serius pada wanita karena dapat menyebabkan kanker cervix.
5.
Bisul pada kelamin
ini dapat disembuhkan, wanita harus menjalankan pap smear setiap kali berganti
pasangan intim.
G. Kutu Kelamin
1.
Sangat kecil (lebih
kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu kecoklatan, menetap pada
rambut kemaluan.
2.
Dapat disembuhkan
dengan obat cair yang digosokkan pada rambut kelamin.
H. Kutu Di Bawah Kulit
1.
Mirip dengan kutu
kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di bawah kulit.
2.
Menyebabkan
luka-luka kecil dan gatal di seluruh tubuh.
3.
Diobati dengan obat
cair yang diusapkan ke seluruh tubuh.
4.
Pakaian, seprei dan
handuk harus dicuci setelah pengobatan, karena kutu dapat menetap pada
kain-kain tersebut.
I. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)/HIV Disease
1.
Penyakit akibat
hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak bekerjanya sistim
kekebalan tubuh.
2.
Tidak ada gejala
yang nyata tanpa penelitian darah.
3.
Dapat menyebabkan
kematian setelah sepukuh tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan
telah ditemukan.
4.
Disebarkan melalui
hubungan intim dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan.
Sekarang, apa yang
harus anda lakukan bila terkena penyakit kelamin. Hindari untuk mengobati
sendiri tanpa pengetahuan yang pasti. Tidak ada jalan lain yaitu segeralah
periksakan diri anda ke dokter atau layanan kesehatan terdekat. Ini penting
dilakukan untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan dan juga untuk mendapatkan
informasi yang benar mengenai masalah kesehatan seksual yang dihadapi,
bagaimana cara mengobatinya dan mencegah penyakit semakin merajalela.
Dan berikut ini
beberapa tips untuk menjaga dan merawat alat kelamin kita agar tetap bersih dan
sehat;
1.
Setelah buang air
kecil atau besar
Usahakan untuk selalu
mencuci bagian luar alat kelamin dengan air dan sabun. Untuk wanita, siramlah
dengan air dengan arah depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Hal ini untuk
mencegah masuknya kuman dari dubur ke vagina. Untuk pria, cukup hanya
membersihkan dengan air bersih.
2.
Kebersihan pakaian
dalam
Sepatutnya dalam sehari, minimal mengganti pakaian dalam sebanyak
dua kali untuk menjaga kebersihan. Selain itu pilihlah bahan celana dalam yang
dapat mudah menyerap keringat, karena jika tidak jamur bisa menempel di alat
kelamin. Hindari untuk saling bertukar pakaian dalam dengan orang lain bahkan
itu keluarga sendiri, karena setiap orang memiliki kondisi kelamin yang
berbeda.
3.
Menggunakan toilet
umum
Siramlah sebelum menggunakan (flushing), hal ini untuk mencegah
penularan jika ada pengguna lainnya adalah penderita penyakit kelamin.
Sebaiknya gunakan selalu air yang keluar melalui keran atau tissu dan hindari
penggunaan dari bak/ember, karena menurut penelitian air yang tergenang di
toilet umum mengandung 70% jamur candida albicans (penyebab keputihan dan rasa
gatal pada vagina).
4.
Merawat rambut yang
tumbuh di sekitar alat kelamin
Hindari membersihkan bulu di daerah kemaluan dengan cara mencabut
karena akan ada lubang pada bekas bulu kemaluan tersebut dan menjadi jalan
masuk bakteri, kuman, dan jamur. Selanjutnya dapat menimbulkan iritasi dan
penyakit kulit. Perawatan bulu itu disarankan untuk dirapikan saja dengan
memendekkan, dengan gunting atau dicukur tetapi sebelumnya menggunakan busa
sabun terlebih dahulu dan menggunakan alat cukur khusus yang lembut, dan sudah
dibersihkan dengan sabun dan air panas. Perlu diketahui setelah menggunakan
simpan dalam tempat yang bersih dan kering, jangan di tempat yang lembab dan
jangan menggunakannya secara bergantian bahkan dengan suami/isteri.
Rambut-rambut tersebut berfungsi untuk kesehatan alat kelamin, yaitu berguna
untuk merangsang pertumbuhan bakteri baik yang melawan bakteri jahat serta
menghalangi masuknya benda asing kecil ke dalam vagina, menjaga alat kelamin
tetap hangat dan merupakan bantalan ketika berhubungan seksual dan melindungi
dari gesekan. Sehingga perlu rajin menjaganya agar tidak menjadi sarang kutu
dan jamur.
5.
Pemakaian pantyliner
Pemakaian pantyliner tidak dianjurkan digunakan setiap hari,
sebaiknya Pantyliner hanya digunakan ketika keputihan. Akan lebih baik jika
membawa celana dalam pengganti daripada menggunakan pantyliner tiap hari.
6.
Hindari menggunakan
celana dalam dan celana jeans yang sangat ketat
Memakai celana dalam dan celana jeans yang terlalu ketat di wilayah
selangkangan dapat menyebabkan kulit susah untuk bernafas dan akhirnya dapat
menyebabkan daerah tersebut berkeringat, lembab, mudah terkena jamur dan
teriritasi. Pemakaian celana ketat itu bagi pria dapat membuat peredaran darah
yang tidak lancar dan membuat penis serta testis dalam keadaan panas. Panas
yang berlebihan oleh suhu, keringat dan pakaian yang terlalu ketat, dapat
menurunkan kualitas sperma.
7.
Hindari untuk
menggunakan minyak wangi/parfum atau bedak menggunakan ke vagina
Vagina memiliki tingkat keasaman sendiri yang sebaiknya tidak
dirusak oleh masuknya cairan-cairan yang mengandung bahan-bahan kimia yang
tidak cocok untuk kultur di permukaan atau di dalam vagina. Jika alat kelamin
Anda terasa berbau tidak enak, Anda harus memperbaiki cara Anda merawat dan
membersihkannya, dan tentunya bukan dengan cara menyemprotkan parfum.
8.
Jangan malas
mengganti pembalut
Bagi para wanita yang sedang menstruasi/haid untuk tidak malas
mengganti pembalut karena ketika menstruasi kuman-kuman mudah untuk masuk dan
pembalut yang telah ada gumpalan darah merupakan tempat berkembangnya jamur dan
bakteri. Usahakan untuk mengganti setiap 4 jam sekali, 2-3 kali sehari atau
sudah merasa tidak nyaman. Jangan lupa bersihkan vagina sebelumnya ketika
mengganti pembalut.
9.
Hindari prilaku seks
bebas
Tidak melakukan Hubungan seksual dengan yang bukan pasangan yang
sah. Kalau terpaksa melakukannya, gunakan kondom. Berganti-ganti pasangan
membuat Anda rentan pada penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Bila pasangan
sah nya menderita penyakit kelamin, pergunakanlah kondom dan segeralah berobat
bersama ke dokter.
10.
Pemeriksaan rutin
Usahakan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Bagi pria,
pemeriksaan testis (buah zakar) dapat dilakukan sendiri, dengan cara:
1.
Kenali ukuran,
bentuk, serta berat masing-masing testis
2.
Dengan menggunakan
kedua belah tangan, raba masing-masing testis
3.
Waspadai jika ada
benjolan kecil di bawah kulit, di bagian depan atau sepanjang testis. Jika ada
benjolan atau pembengkakan, segera periksakan diri ke dokter.
4.
Jika terdapat
sesuatu yang tidak seperti biasanya dan tidak terasa nyaman, segera
konsultasikan ke dokter juga.
5.
Jika ada perubahan
warna, kadang disertai bau yang kurang sedap dan gatal-gatal pada alat kelamin,
segeralah berkonsultasi ke dokter.
Bagi wanita
pemeriksaan ini bermacam-macam, dari mulai pemeriksaan kesehatan alat kelamin
sampai pap smear untuk mendeteksi kanker mulut rahim. Pemeriksaan rutin berguna
untuk deteksi dini penyakit ringan atau berat, serta untuk mengobati gangguan
kesehatan pada alat kelamin Anda. (Berbagai sumber)
Posting Komentar